Senin, 29 Juni 2009

INDICATOR RASIO DRUG FINANCING

Rasio Aktivitas
1. Total Assets turn over
Penjualan Neto : Jumlah Aktiva
rasio ini memperlihatkan Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar
dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasi kan untuk menghasilkan revenue.
2.Inventory turnover
Harga pokok Penjualan : Inventory rata-rata
rasio ini memperlihatkan Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu,atau likuiditas dariinventory dan tendensi untuk adanya"overstock"
3.Average day's Inventory
Inventory rata-rata x 360 : Harga pokok penjualan
Periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.

Rasio Keuntungan
Gross profit margin
Penjualan Netto - Harga pokok Penjualan : penjualan Neto
rasio ini memperlihatkan berapa Laba bruto per rupiah penjualan.

Secara umum siklus pengelolaan dan penggunaan obat di rumah sakit

1. Pemilihan obat (Selection)
Pemilihan obat adalah proses yang melukiskan obat apa saja yang harus tersedia, pemilihan ini harus dibuat berdasarkan penyakit yang ada dan karakteristik pasien.
Kriteria seleksi obat ialah :
1. Relevance to the pattern of prevalent diseases
2. Proven efficacy and safety
3. Evidence of performance in a variety settings
4. Adequate quality including bioavailability and stability
5. Favorable cost-benefit ratio in terms of the total treatment cost
6. Preference for drugs that are well known, with good pharmacokinetic properties and possibilities for local manufacture
7. Single compound (Quick, page 124, 1997)

Permasalahan yang yang timbul pada tahap ini yaitu :
- Variasi jenis obat yang berlebihan dan tidak perlu dalam persediaan,
obat yang memiliki fungsi sama dan distribusi yang sulit.
- Produk obat mahal yang tidak perlu yang mungkin dapat diganti
dengan alternatif lain, obat yang lebih efektif dan lebih murah.
- Ketidaksesuaian produk obat yang secara klinis belum terbukti daya
gunanya untuk suatu pengobatan/terapi dan kombinasi obat yang tidak sesuai
- Pembelian jumlah obat yang tidak sesuai
(Summers, 1997)

2. Pengadaan obat (Procurement)
Pengadaan adalah suatu yang proses siklus yang meliputi yang urutan langkah-langkah sebagai berikut :
Menentukan jumlah yang diperlukan, menentukan kembali kebutuhan obat dan dana yang harus dianggarkan, memilih metode pengadaan, memilih para suplier, kontrak, monitor status pemesanan, penerimaan dan pengecekan obat, membayar para suplier, distribusi obat, Informasi penggunaan obat, review pemilihan obat

Permasalahan yang sering timbul pada tahap ini yaitu :
- Para suplier obat tidak dapat dipercaya atau merubah kondisi tidak
sesuai kontrak, mengirimkan produk di bawah standard, atau barang-barang yang hampir
mencapai tanggal kadaluwarsa
- Mutu Obat kurang karena tidak ada monitoring pembelian. Tidak ada pengawasan di gudang,
pengangkutan barang dan kondisi-kondisi gudang/penyimpanan
- Ketiadaan dana membatasi pengadaan obat dan pasien
terpaksa membeli obat dengan harga yang tinggi
(Summers, 1997)

3. Distribusi (Distribution)
Distribusi adalah suatu proses siklus, mengulangi urutan aktivitas yang sama secara teratur untuk memastikan apakah persediaan obat berjalan baik ke rumah sakit. Aktivitas yang berikut meliputi :
pengadaan obat, tanda terima dan pemeriksaan, gudang / penyimpanan, ordering / requisitioning, distribusi, dispensing pasien, pelaporan obat yang sudah dikonsumsi.

Ada empat elemen penting dalam pendistribusian dirumah sakit :
1. System design
2. Information system ( Inventory control, records, forms, consumption reports, information flow)
3. Storage ( Selection, building design, materials handling system, order picking
4. Delivery ( Collection versus delivery, choice of transport, vehicle procurement, vehicle maintenance, routing and sheduling of delivery)
(Quick, page 316, 1997)

Permasalahan yang sering timbul pada tahap ini yaitu :
- Pengendalian persediaan yang lemah/buruk, termasuk pengumpulan terlalu banyak
informasi tetapi terlalu sedikit yang digunakan, kemungkinan salah penggunaan angka-angka
statistik demografi atau pencatatan pembukuan
- Barang rusak disebabkan oleh gudang tidak tertata baik, sesak atau tidak adanya pengatur
suhu /kelembaban dan kendali hama.
- Keamanan gudang kurang sehingga rawan akan pencurian.
- Pengiriman lambat dan peningkatan biaya karena jadwal pengangkutan tidak tertata dan
perawatan yang buruk
- Koordinasi yang buruk, barang-barang yang diperlukan di suatu
bagian mungkin membawa kotoran/debu dari tempat lain, keberadaannya tidak diketahui
atau tidak adanya mekanisme pemindahan yang baik. (Summers, 1997)

4. Penggunaan obat (Use)
Penggunaan meliputi pemilihan obat yang tepat untuk pasien yang sesuai, informasi untuk pasien, aturan pemakaian yang jelas dan pemantauan penggunaan obat oleh pasien.
(WHO,1993)

Permasalahan yang sering timbul pada tahap ini yaitu :
- Pemberian label yang mungkin belum jelas atau tidak dipahami oleh pasien.
- Jumlah tidak sesuai saat dispensing
- Ketidakseragaman peresepan dokter dan banyaknya jenis obat yang beredar membuat
penggunaan berlebihan
- Instruksi pemakaian atau jadwal dosis tak realistis.
(Summers, 1997)

Pendanaan obat (drug Financing)
Suatu cara penting untuk menilai biaya-biaya dalam menjalankan suatu sistem logistik. Pengetahuan tentang biaya-biaya dari tiap unit berfungsi untuk mengetahui sistem persediaan sehingga dapat menekan pengeluaran akan obat sesuai dengan asas efektivitas.

Kebijakan pengelolaan obat
Suatu tindakan/prosedur yang berlaku didalam suatu perusahaan mengadopsi dari suatu tindakan yang diberlakukan pemerintah atau menyesuaikan diri serta mempertimbangkan berkenaan dengan suatu kebijaksanaan atau kelayakan dalam suatu perusahaan.
Kebijakan pengelolaan obat ini diberlakukan untuk mencegah salah pengertian diantara seluruh staf medik, adalah penting menetapkan berbagai kebijakan untuk pengendalian penggunaan obat di rumah sakit. Kebijakan tersebut harus luas dan harus dikaji secara berkala guna memastikan kemuktahirannya.

Formularium
Formularium adalah himpunan obat yang disesuaikan dengan standart terapi yang berlaku di rumah sakit. standart terapi ini sangat berguna untuk digunakan sebagai cara untuk rasionalitas penggunaan obat.

Non Formularium
Obat non formularium adalah obat yang digunakan jika kebutuhan individu atau penderita tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh penggunaan obat formularium.

EFISIENSI PENGELOLAAN OBAT DI RS FORMULARIUM DAN DI RS NON FORMULARIUM

(Hasil penelitian tesis S2 Jurusan manajemen rumah sakit oleh piristin anisa sam S.sn. MMR)

ABSTRAK
Latar belakang:

Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang penting, salah satu prinsip manajemen menuntut bahwa dalam memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi karena ketidak-efisienan akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit, baik secara medik maupun secara ekonomik. Obat merupakan sarana intervensi yang penting dan strategis dalam pelayanan medis. obat harus dikelola secara efisien agar dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi pasien dan bagi rumah sakit.
Belum adanya formularium membuat perencanaan pengadaan obat di rumah sakit menjadi unpredictable. Pengelolaan obat secara efisien seharusnya dapat dilakukan sejak perencanaan pengadaan obat sampai obat tersebut digunakan oleh pasien. Hal ini sangat penting agar pendanaan yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

Tujuan:
Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi tingkat efisiensi pengelolaan obat
2. Untuk mengidentifikasi perbedaan efisiensi pengelolaan obat tanpa formularium dan
pengelolaan obat dengan RS formularium
3. Mengidentifikasi Kebijakan yang mendasari penerapan formularium di
rumah sakit formularium dan non formularium
4. Untuk mengidentifikasi efisiensi pembiayaan obat dirumah sakit formularium dan non
formularium
Metode: Jenis penelitian studi kasus explanatori, kasus pengelolaan obat
dengan unit analisis di RS non formularium dan RS formularium


Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pemilihan obat, pengadaan obat penggunaan obat, distribusi obat dan pendanaan obat rumah sakit berformularium lebih efisien dibandingkan non formularium tetapi ada beberapa kebijakan yang berkaitan dengan distribusi dan pendanaan yang membuat pengelolaan obat di rumah sakit berformularium menjadi tidak efisien.


Kesimpulan : Dengan adanya formularium pengelolaan obat dan pendanaan obat di Rumah Sakit berformularium lebih efisien dibandingkan dengan Rumah Sakit non formularium, Tetapi dengan kebijakan manajemen yang kurang tepat dapat menyebabkan dengan adanya formularium menjadi tidak berarti.


Kata kunci: Efisiensi, Formularium dan Non Formularium

Sabtu, 27 Juni 2009

PEMIKIRAN LOGICAL FRAME WORK

A. TOTAL BIAYA (TE) MENILAI WORKING CAPITAL (WC)

Pemikiran ini dikembangkan untuk mendapatkan suatu kemudahan dalam mengelola suatu usaha, yang padat modal, tenaga dan teknologi yang kurang lebih sama bobotnya dalam arti membentuk suatu formula, dengan bantuan program komputerisasi yang disebut Network And Financial Program kita dengan cepat dan mudah menyelesaikan dana financial sebelum terjadi krisis.

1. Total Biaya ( TE ), Total Operating Expance ( TOE ) adalah biaya yang jelas dihitung secara perhitungan ekonomi yang berlaku umum.

2. Biaya yang telah dan bisa / akan / dapat digunakan membiayai suatu operasional bisnis, diklasifikasikan seluruhnya menjadi financial siap pakai operasional disebut Pleasure Operating Expance ( POE );
POE = PILO + CA
PILO = LE + IE + OE

SHARING ILMU EKONOMI DARI PEMIKIR SEORANG DOKTER

SYSTEM LOGICAL FRAME WORK
OLEH (ALM DR.YUNANTO SB)

I. LATAR BELAKANG

Menjelang penggantian abad, milenium, menghadapi situasi yang kompetitif terpaut meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan dengan menjuruskan sifat action yang proaktif , efektif dan efesien menjadikan mandiri dalam andil pembangunan kesehatan nasional.
Hal ini diperlukan untuk mengetahui secara tepat pengambilan keputusan keuangan dalam laba, dan rugi seimbang ( Balance ) dalam segala jenis usaha.
Sejalan dengan itu kami beritikad ingin mengetahui yang sebenarnya dan bisa diterima oleh semua masyarakat yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya dengan membaca uraian singkat ini dan memberikan kepada yang terkait didalam usaha ini tentang hak dan kewajibannya yang harus dilaksanakan secara tepat guna bagi perusahaan.

II. TUJUAN

UMUM : Mengambil keputusan menyangkut keuangan
KHUSUS : Bisa mengerti secara logika yang dibaurkan dengan neraca / perhitungan SHU.

III. DASAR PEMIKIRAN

1. Bisnis Tradisional dan moderen
Pertanian :
a) Sewa bagi rata 50% ( Hasil Usaha )
b) Sewa Ceblok 6 : 1= 14,3 %
c) Sewa Gorol 7 : 1= 12,5 %
d) Bisnis 5 : 1= 16,7 %
e) Kapitalis Keuntungan sebesarbesarnya Biaya sekecil mungkin

2. Bisnis Modern : Dengan neraca Laba Rugi.
3. YSBR : Neraca Logical Frame Work
Dasar pemikiran dr.Yunanto yang diambil batasan logika atau disebut Logical Frame Work .
Rumah Sakit Dewi Sri merupakan suatu usaha jasa kesehatan yang cenderung terikat dengan kemanusiaan karena itu hidupnya suatu Rumah Sakit tidak memperlihatkan bisnis semata karena itu disebut Sosio Bussines.
Dalam hal ini suatu Rumah Sakit tidak boleh bangkrut atas pemikiran itu harus diadakan penunjang dana yang harus dibedakan antara sosial dan bisnis. untuk menunjang dana sosial yang berkewajiban adalah Yayasan, Donatur pengusaha yang terkait, Sumbangan nasional atau Internasional untuk memberikan pelayanan jasa pada orang yang tidak mampu.
Dari dasar ini suatu Rumah Sakit harus maju dan berkembang mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

MY FATHER FOUNDER RS.DEWI SRI KARAWANG

Dr.yunanto adalah seorang anak manusia yg mendambakan kemajuan dalam segala bidang terutama bidang kesehatan. Yang diawali oleh seorang pribadi dengan menanam iman ilmu dan finansial menuju kemaslahatan kehidupan dunia akhirat secara estafet dengan harapan dr.yunanto dapat dikenang sepanjang masa, bahwa bersatu,penuh syukur dan saling pengertian itu adalah tenaga kita bersama.
Awal adalah waktu yang harus dilewati dan pasti yakin berguna.

Puisi karya dr.Yunanto :
Keteguhan iman memastikan kita pergi kesurga
Kematangan ilmu meyakinkan kita kemaslahatan dalam kehidupan dunia
Teguh dan kematangan akan terlihat dalam aplikasi feeling,insting,naluri,analisa dan logika
Kepastian hanya allah yg memutuskan keberadaan dalam kebahagiaan dunia dan akhirat,amin..